Apa Dampak Negatif dan Contoh Teknologi Luar Angkasa?
Teknologi luar angkasa merupakan teknologi yang berfungsi untuk mengambil objek di luar angkasa. Contoh teknologi luar angkasa seperti satelit, GPS dan teknologi ramalan cuaca, semuanya punya manfaat yang baik untuk kehidupan di bumi.
Luar angkasa disebut dengan antariksa. Antara merupakan ruang hampa yang kosong atau ruang yang tidak memiliki gravitasi, berbeda dengan bumi yang memiliki gaya gravitasi.
Teknologi luar angkasa memang bermanfaat bagi kehidupan manusia di bumi, namun dibalik manfaat tersebut, teknologi luar angkasa memiliki beberapa dampak negatif. Apa dampak negatif dan positif dari teknologi luar angkasa Silahkan simak penjelasan selanjutnya.
Contoh Teknologi Luar Angkasa
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Inggris), angkasa diartikan sebagai lapisan udara yang mampu melapisi. Lalu teknologi diartikan sebagai hal yang membuat aktivitas manusia jadi semakin mudah dilakukan.
Jika digabungkan maka teknologi luar angkasa yaitu teknologi yang dimanfaatkan untuk membawa seseorang pergi dan mengambil objek tertentu dari luar angkasa. Untuk contoh teknologi luar angkasa dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Satelit
Contoh teknologi luar angkasa yang pertama adalah satelit. Satelit merupakan teknologi media yang diluncurkan ke orbit bumi. Berfungsi untuk membantu kehidupan manusia dalam hal tertentu.
Contohnya melihat letak geografis bumi,telekomunikasi, keamanan dan pertahanan. Pada perkembangan teknologi, satelit dipakai untuk bermacam kebutuhan yang tidak disebutkan diatas. Namun sekarang satelit berperan untuk penerapan di bidang komunikasi.
Contohnya, saat Anda ingin melakukan teleconference yang membutuhkan bantuan dari media satelit. Komunikasi satelit mempunyai kekuatan yang cukup besar dan cakupan yang juga luas, sehingga dapat mencakup semua permukaan di bumi.
Komunikasi satelit sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti komunikasi yang ada di bumi dan komunikasi yang sifatnya personal. Dengan adanya komunikasi satelit memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan teman dan mengakses internet.
Satelit juga berfungsi untuk memancarkan sinyal pe gerbang pemancar sinyal komunikasi yang disebut Base Transceiver Station (BTS).
Sedangkan pemakaian personal, satelit menyebarkan sinyal ke mobil lewat GPS sehingga membantu pengguna untuk melacak transportasi.
2. Roket luar angkasa
Roket merupakan wahana yang berada di luar angkasa. Roket dapat memberikan tekanan dan dorongan ke peluru kendali agar bisa meluncur ke angkasa.
Aksi reaksi akan berlangsung pada ruang bakar sehingga membuat gas mengalir, dan roket akhirnya bisa digunakan dalam kecepatan hipersonik. Pertama kalinya roket digunakan itu saat militer dan reaksi.
Contoh teknologi luar angkasa ini bertujuan untuk membuktikan kalau bentuk bumi itu bulat. Lalu pemakaian roket kembali ditekankan saat abad ke-20, lebih fokus ke bidang militer, ilmu pengetahuan, dan industri agar bisa menelusuri planet.
Bahkan roket juga pernah digunakan untuk pembuatan persenjataan balistik, kembang api, kendaraan peluncur jet, kursi penyelamat untuk pesawat, dan eksplorasi ke planet mars.
Walaupun masih kurang efisien, tapi pihak NASA dam Space X tetap memberikan akselerasi yang luar biasa untuk peningkatan efisiensi terbaik dan daya guna agar semua hal tersebut bisa dicapai.
3. Alat listrik nirkabel
Alat listrik nirkabel yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu contoh dari teknologi luar angkasa. Apollo punya misi luar angkasa yaitu memakai bor portable sebagai proses mengekstraksi tanah yang berasal dari permukaan bumi.
Lalu Black & Decker mengembangkan sebuah program komputer yang bertujuan mengoptimalkan desain motor bor.
Bahkan program tersebut saat ini lebih fokus pada pengembangan seperti alat nirkabel portabel, industri dan medis.
4. Scratch proof lenses
Di luar angkasa banyak sekali partikel debu yang bergerak dengan kecepatan yang luar biasa cepat dan mampu merusak kaca helm para astronot.
Sehingga di tahun 1970-an, Pusat Penelitian Lewis membuat kapisan khusus memakai struktur karbon intan. Lapisan tersebut 10 kali lebih kuat terhadap goresan dan memungkinkan jika digunakan oleh para astronot.
5. Teflon dan velcro
Teflon dan Velcro merupakan salah satu penemuan yang paling terkenal dan sering kali dikaitkan dengan teknologi luar angkasa.
Kedua teknologi tersebut ditemukan jauh sebelum ada manusia yang datang ke luar angkasa, namun teknologi tersebut sudah menyebar luas setelah masuk ke industri luar angkasa.
Dampak Positif Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Seperti perkembangan teknologi lainnya,perkembangan teknologi untuk program luar angkasa memiliki dampak positif yang sekiranya dapat membantu manusia di bumi.
1. Sebagai sarana telekomunikasi
Tahun 1962, Amerika Serikat pertama kali meluncurkan satelit komunikasi yang pertama bernama Telstar. Lalu tahun 1976, Indonesia juga membuat dan meluncurkan satelit pertamanya bernama satelit Palapa.
Satelit tersebut berfungsi mempermudah proses komunikasi antar benua yang jaraknya sangat jauh. Satelit juga bisa membantu proses siaran televisi langsung (live streaming), komunikasi lewat smartphone dan mengakses internet.
2. Bisa mengatur lalu lintas
Dampak positif kedua dari satelit adalah memungkinkan proses pengamatan pada arus lalu lintas, memberi informasi alternatif rute yang lebih lancar, dan memberi informasi rute mana yang macet.
Dampak positif tersebut akan sangat berguna bagi pengemudi, terutama para supir transportasi jalur darat.
3. Membantu meramalkan cuaca
Amerika Serikat pertama kali meluncurkan satelit cuaca yang pertama ke dunia pada tanggal 1 April 1960 dengan nama TIROS-1.
Satelit mempermudah proses pengamatan cuaca dari luar angkasa, hasil pengamatan ini nantinya dijadikan sebagai ramalan cuaca yang biasanya sering ditemui di Televisi atau internet.
Ramalan cuaca yang dihasilkan satelit berupa prediksi hujan, arah angin, badai, bahkan bisa membantu mencegah bencana seperti banjir.
Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Selain memberikan dampak positif perkembangan dari teknologi luar angkasa juga memberikan dampak negatif pada kehidupan manusia di bumi.
NASA pernah menghasilkan 2000 sampai dari sisa roket yang masih beroperasi atau mengelilingi bumi dengan catatan kecepatan 27 ribu knots. Selain itu ada sampah kecil yang berukuran bola kasti dan jumlahnya diperkirakan mencapai 500.000.
Tentunya hal tersebut akan membahayakan penduduk yang ada di bumi, karena bisa menimbulkan bencana meteor berkat satelit yang ada. Namun masih ada beberapa dampak negatif lainnya dari teknologi luar angkasa, yaitu:
Kemungkinan adanya serangan senjata berbahaya
Perkembangan dari teknologi luar angkasa ternyata bisa menjadi penyebab pembuatan peluru kendali untuk antar benua atau ICBM (Intercontinental Ballistic Missile).
Peluru kendali antar benua ini ternyata lumayan berbahaya karena bisa mengirim hulu ledak nuklir sampai jarang yang lumayan jauh.
Menyebabkan menumpuknya sampah di ruang angkasa
Sampah dari sisa-sisa roket dan satelit ternyata cukup beresiko dalam jumlah sedikit maupun jumlah yang besar.
Karena penumpukan sampah di ruang angkasa bisa menyebabkan kerusakan ke satelit lainnya yang masih berfungsi atau masih bekerja jika tidak sengaja tertabrak.
Jika ditarik kesimpulan, perkembangan dari teknologi luar angkasa memang bermanfaat dalam segi komunikasi, sehingga memungkinkan Anda tetap terhubung dengan orang lain tanpa harus mengkhawatirkan jarak yang jauh.
Namun perlu diingat jika contoh teknologi luar angkasa juga memiliki dampak negatif yang cukup berbahaya, makanya diperlukan edukasi mengenai penanggulangan dari dampak negatif tersebut.