5 Raksasa Teknologi yang Membuat Saingan ChatGPT

5 Raksasa Teknologi yang Membuat Saingan ChatGPT

Pada bulan November 2022 lalu, ChatGPT resmi diluncurkan oleh OpenAI.  Chatbot canggih berbasis Artificial Intelligence (AI) ini berhasil menarik perhatian masyarakat dunia. Atas kemampuannya yang luar biasa, perusahaan raksasa teknologi lainnya berencana ingin membuat saingan ChatGPT.

Meskipun tergolong baru, pengguna chatbot AI tersebut berhasil menembus angka 100 juta dalam waktu yang singkat. ChatGPT memiliki kemampuan untuk menjawab segala jenis pertanyaan dengan cepat, peka terhadap penyesuaian kueri, serta memiliki diksi yang human-friendly.

5 Raksasa Teknologi yang Membuat Saingan ChatGPT

Melihat antusiasme masyarakat dunia yang sangat tinggi untuk menggunakan ChatGPT, perusahaan teknologi lainnya pun tidak ingin ketinggalan. Beberapa perusahaan besar berikut ini sedang berlomba-lomba untuk membuat chatbot berbasis AI yang lebih baik dari buatan Open AI tersebut.

1. Microsoft

Microsoft

Microsoft adalah salah satu perusahaan yang turut andil untuk mendukung OpenAI dalam membangun ChatGPT. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Microsoft untuk mengembangkan kerajaan Artificial Intelligence (AI) miliknya sendiri.

Perusahaan ini baru saja membuat pengumuman bahwa akan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam perangkat lunak buatannya, seperti Microsoft Word, PowerPoint, Excel, Bing, dan lainnya. Perusahaan yang menjadi pengembang teknologi milik Microsoft tersebut adalah Open AI.

Teknologi berbasis AI terbaru dari Microsoft adalah “Prometheus.” Sebelum diluncurkan ke publik, perusahaan tersebut telah melakukan uji coba terlebih dahulu kepada beberapa orang. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi terbarunya sudah berjalan dengan baik.

Para pengguna Bing nantinya dapat meminta “Prometheus Model” untuk mencari berbagai informasi. Mulai dari perabotan rumah, resep, materi pembelajaran, menerjemahkan kalimat, hingga membuat rencana perjalanan melalui perbincangan.

Meskipun demikian, masih terdapat satu hal yang luput dari perhatian Microsoft, yaitu proses pencarian yang dilakukan oleh AI dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam ekosistem web. Hal ini terjadi karena pengguna Bing tidak perlu lagi membuka situs-situs penyedia informasi lainnya.

2. Google

Google

Terbiasa menjadi sumber inovasi di bidang teknologi, Google juga tidak ingin ketinggalan dengan proyek AI. Raksasa mesin pencari peringkat satu di dunia ini kemudian membuat pesaing ChatGPT yang disebut “Bard” dengan memanfaatkan Lamda.

Language Model for Dialogue Applications (Lamda) merupakan sebuah model yang dirancang untuk untuk membaca banyak kata, frasa, maupun paragraph. Model ini akan memperhatikan bagaimana kata-kata saling berhubungan antara satu sama lain.

Tidak hanya itu, Lambda juga akan memprediksi kata apa saja yang akan muncul selanjutnya menggunakan arsitektur Transformer. Sayangnya, di momen peluncurannya minggu lalu, Bard justru menunjukkan beberapa informasi yang tidak akurat.

Hal tersebut langsung memicu banyak kritik dari orang-orang, termasuk dari karyawan Google sendiri. Oleh karena itu, Google akan melakukan evaluasi pada Bard agar dapat bekerja lebih optimal dengan informasi yang akurat.

3. Opera

Opera

Raksasa teknologi selanjutnya yang ingin menciptakan saingan ChatGPT adalah Opera. Perusahan ini juga turut menambahkan chatbot berbasis AI bernama “Shorten” yang terletak di sidebar browser.

Berdasarkan demo yang sudah diperlihatkan, fitur Shorten dapat memberikan ringkasan dari sebuah topik atau informasi. Fitur ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna dalam mempelajari informasi tertentu dengan ringkas dan cepat.

Meskipun sudah memperlihat demo, akan tetapi Opera belum resmi merilis chatbot AI miliknya. Belum ada informasi lanjut terkait waktu peluncuran Shorten karena masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan fungsi.

4. Baidu

Baidu

Perusahaan teknologi raksasa asal China, Baidu juga turut serta dalam persaingan teknologi AI. Perusahaan ini sedang mengembangkan chatbot yang disebut “Ernie Bot” yang dalam bahasa China disebut dengan “Wenxin Yiyan”.

Sebenarnya chatbot AI buara Baidu tersebut sudah diperkenalkan sejak tahun 2019. Saat ini, “Ernie Bot” masih dalam tahap pengujian internal dan rencananya akan selesai pada bulan Maret. Atas pengumuman teknologi terbarunya tersebut, harga saham Baidu langsung mengalami kenaikan.

5. Meta

Meta

Tidak ingin ketinggalan, Mark Zuckerberg juga membuat pengumuman terkait pengembangan teknologi AI untuk Meta. CEO induk perusahaan Facebook dan Instagram ini sebelumnya berfokus pada dunia virtual metaverse kini beralih ke AI.

Tim AI bentukan Mark dipimpin oleh Chief Product Officer (CPO), Chris Cox. Ia mengungkapkan bahwa tools AI tersebut akan ekspresif dan kreatif untuk berbagai produk Meta, seperti Instagram, Facebook, hingga WhatsApp.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju lebih memudahkan segala aktivitas manusia. Kemunculan chatbot AI buatan Open AI yaitu ChatGPT membuat beberapa raksasa teknologi lain tidak ingin ketinggalan. Mulai dari Microsoft, Google, Baidu, Meta, hingga Opera.

Duel Manchester City vs Bayern Munchen Final Kepagian Previous post Duel Manchester City vs Bayern Munchen: Final Kepagian!
Sepakbola Indonesia Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA Forward Next post Sepakbola Indonesia Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA