Sepakbola Indonesia Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA Forward

Sepakbola Indonesia Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA

Sepakbola Indonesia diberi sanksi administrasi oleh FIFA atas kasus Piala Dunia U-22. Dalam hal ini, dana tahunan yang biasanya diberikan oleh induk sepak bola dunia tersebut akan ditangguhkan. Kabar ini muncul setelah Ketua PSSI, Erick Thohir menemui Gianni Infantino, Presiden FIFA, di Paris.

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang langkah transformasi sepakbola di Indonesia. Sebelumnya, FIFA dan PSSI telah berdiskusi di Qatar untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi. Akhirnya, FIFA memberikan sanksi berupa pembekuan dana FIFA Forward 3.0.

Sepakbola Indonesia Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA Forward

Pada 29 Maret 2023, FIFA resmi membatalkan pagelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Kabar ini tentu mengundang reaksi keras dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, para pemain sepakbola, hingga masyarakat. Namun, keputusan FIFA sudah bulat dengan berbagai pertimbangan sebelumnya.

Permasalahan pembatalan ini menjadi besar karena beredar isu politik, agama, dan lain sebagainya. Indonesia yang sebelumnya ditunjuk sebagai tuan rumah dan menyatakan diri siap untuk itu harus ikhlas menerima pembatalan sekaligus tidak dapat bertanding dalam ajang besar tersebut.

Blueprint Transformasi Sepakbola di Indonesia

Blueprint Transformasi Sepakbola di Indonesia

Saat kunjungan kedua Erick Thohir di Paris beberapa waktu lalu, ia banyak membahas terkait rencana jangka panjang sepakbola di Indonesia bersama dengan PSSI kedepan. Ia juga mengungkapkan komitmen pemerintah Indonesia akan ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Ketua PSSI tersebut menggunakan kesempatan dalam pertemuannya untuk mempresentasikan rancangan strategis sepakbola di Indonesia. Dalam hal ini, mencakup semua bidang yang membutuhkan perbaikan baik dari bagian kecil hingga ke permainan profesional.

Presiden RI, Joko Widodo juga menyatakan siap untuk memberikan investasi atas infrastruktur sepakbola secara menyeluruh. Semua yang diungkapkan oleh Erick Thohir bertujuan untuk memberikan gambaran FIFA terkait sepakbola dan potensinya untuk kedepan.

Pemberian Sanksi

Pemberian Sanksi

Sayangnya, blueprint yang dijelaskan oleh Ketua PSSI harus terhambat karena adanya sanksi dari FIFA. Induk sepak bola dunia tersebut memberikan sanksi administrasi yaitu pembatasan pemberian dana kepada Indonesia.

Pembatasan penggunaan dana untuk sementara khususnya pada FIFA Forward hingga ada pemberitahuan yang lebih lanjut. FIFA masih dalam tahap menilai secara keseluruhan rencana strategis yang telah disampaikan oleh Erick Thohir.

Meskipun demikian, FIFA tetap menegaskan bahwa akan berkomitmen kembali secara penuh untuk mendukung PSSI dalam melakukan transformasi. Selain itu, induk organisasi sepakbola tersebut juga bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia jika diperlukan.

FIFA Forward 3.0 Dihentikan Untuk Indonesia.

FIFA Forward 3.0 Dihentikan Untuk Indonesia

Sayangnya, blueprint yang dijelaskan oleh Ketua PSSI harus terhambat karena adanya sanksi dari FIFA. Induk sepak bola dunia tersebut memberikan sanksi administrasi yaitu pembatasan pemberian dana kepada Indonesia.

Pada dasarnya, pembatalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 membuat Indonesia berpotensi terkena sanksi berat dari FIFA. Akan tetapi, kemudian terdengar kabar gembira bahwa FIFA tidak jadi memberikan sanksi berat melainkan sanksi ringan.

Meskipun demikian, sanksi administrasi tersebut juga tergolong cukup memberatkan perkembangan sepakbola Indonesia. Dalam hal ini sanksi bahwa PSSI tidak akan menerima bantuan dana santunan yang nantinya diberikan kepada seluruh anggotanya.

Program itu disebut dengan FIFA Forward 3.0 yang diluncurkan pada awal 2023 lalu. FIFA Forward berkomitmen untuk memastikan setiap negara yang menjadi anggota FIFA akan mendapatkan bantuan santunan sebesar $5,6 juta atau senilai dengan Rp90 miliar.

Jadi, sudah dipastikan bahwasanya Indonesia tidak akan mendapatkan apalagi memanfaatkan dana tersebut. Umumnya, dana dari FIFA digunakan untuk menyelesaikan segala kebutuhan operasional.

Di awal tahun, Erick Thohir sudah berencana untuk memanfaatkan FIFA Forward 3.0 untuk membangun fasilitas olahraga khususnya sepakbola di Ibu Kota Baru. Selain itu, dana dari FIFA juga akan dicairkan melalui 3 kategori.

Kategori pertama akan dicairkan sebanyak $5,6 juta, sedangkan dua kategori lainnya akan dicairkan sesuai dengan kebutuhan anggota FIFA tersebut. Misalnya, induk organisasi sepakbola ini memberikan dana kepada anggotanya untuk proyek yang bersifat jangka panjang dan lebih spesifik.

Jumlah santunan atau dana kedua dapat mencapai $3 juta atau senilai dengan Rp46 miliar. Kemudian dana ketiga $1,2 juta atau senilai dengan Rp18,5 miliar yang diberikan sebagai pembayaran biaya akomodasi dan operasional serta kebutuhan perlengkapan untuk tim nasional.

FIFA Forward 3.0 mendukung visi dari presiden FIFA yaitu Gianni Infantino untuk menjadikan sepakbola sangat global serta meningkatkan daya saing cabang olahraga tersebut. Hasil dari program ini terbukti pada Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar.

Harapan dari pemberian santunan tersebut adalah untuk membuat sepakbola menjadi semakin mendunia. Selain itu, persaingan antar negara yang tergabung pun menjadi semakin kompetitif.

Tanggapan Pengamat Sepakbola Terkait Sanksi Indonesia

Tanggapan Pengamat Sepakbola Terkait Sanksi Indonesia

Pengumuman pemberian sanksi untuk Indonesia dianggap ringan dan sangan disyukuri oleh berbagai pihak. Mulai dari PSSI, para pemain, pemerintah, hingga pecinta dan suporter sepakbola Indonesia. Pengamat Sepakbola Nasional, Akmal Marhali turut mengucapkan syukur mendengar kabar tersebut.

Ia mengapresiasi kerja keras Erick Thohir selaku Ketua PSSI yang berhasil melobi Presiden FIFA untuk tidak memberikan sanksi yang berat. Oleh karena itu, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan yang nantinya berdampak positif di sepakbola.

Akmal juga mengacungi jempol terkait kemampuan melobi Erick Thohir yang sangat luar biasa. Ia sangat menyadari bahwa pekerjaan tersebut bukan hal yang mudah, terlebih beliau baru saja memegang jabatan dan harus menghadapi masalah besar seperti ini.

Dalam pemberian sanksi, FIFA melakukannya dengan tegas untuk menjaga kedaulatan terhadap semua anggotanya. Meskipun begitu, Indonesia tidak boleh merasa cepat puas dan besar kepala akan sanksi ringan ini. Namun, harus tetap merasa rendah hati untuk mengakui kesalahan.

Selain itu, Indonesia juga harus berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Momen seperti ini dapat dijadikan sebagai awal untuk melakukan reformasi sepakbola di Indonesia.

Pengaruh Supporter

Pengaruh Supporter

Akmal mengungkapkan bahwa dukungan pada pecinta bola di tanah air menjadi energi besar yang dibawa oleh Erick Thohir untuk berjuang. Hal ini dapat dilihat pada aksi ratusan suporter yang menyalakan 1.000 lilin serta doa bersama saat upaya melobi FIFA dilakukan.

Seperti usaha yang membuahkan hasil yang manis, Ketua PSSI tersebut kembali ke tanah air dengan membawa kabar gembira seperti yang diharapkan semua orang. Akmal juga menegaskan bahwa sepakbola tidak dapat menjadi tunggangan atau intervensi politik di Indonesia.

Sementara itu, pakar komunikasi sekaligus mantan wartawan sepakbola, Effendi Gazali mengucapkan banyak terima kasih kepada Erick Thohir dan semua pihak yang terlibat. Atas kerja keras semuanya, Indonesia tidak jadi dikucilkan dari sepak bola dunia.

Oleh karena itu, reformasi yang sudah dipresentasikan sebelumnya harus bisa direalisasikan. Hal ini menjadi modal besar untuk membuat nama baik sepakbola tanah air kembali menjadi baik di mata dunia.

Akhir dari masalah pembatalan Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemberian sanksi administrasi. Sanksi ini berupa penghentian pemberian santunan kepada sepakbola Indonesia yang dikenal dengan program FIFA Forward 3.0 sebesar Rp90 miliar.

5 Raksasa Teknologi yang Membuat Saingan ChatGPT Previous post 5 Raksasa Teknologi yang Membuat Saingan ChatGPT
Mengenal Berbagai Jenis Esport yang Dipertandingkan Next post 7 Jenis Esport yang Dipertandingkan dan Menjadi Populer